Polyester Dty (gambar benang bertekstur) adalah serat sintetis kritis yang digunakan di berbagai industri karena elastisitas, daya tahan, dan keserbagunaannya.
1. Proses Produksi Polyester Dty
1.1 Persiapan bahan baku (polimerisasi dan pembentukan POY)
Produksi poliester DTY dimulai dengan polimerisasi asam terephthalic murni (PTA) dan monoethylene glycol (MEG) untuk membentuk polietilen tereftalat (PET). Pet cair ini diekstrusi melalui pemintal dalam proses pemintalan melt untuk menghasilkan benang berorientasi sebagian (POY).
Proses polimerisasi:
PTA dan MEG menjalani esterifikasi dan polikondensasi untuk membentuk chip PET.
Pet cair kemudian disaring dan diekstrusi melalui pemintal untuk membentuk filamen kontinu.
Karakteristik Poy:
Poy memiliki kristalinitas rendah dan kekuatan sedang (~ 2.0–3.0 g/denier).
Luka pada kecepatan tinggi (3.000-4.000 m/menit) untuk mempertahankan orientasi molekuler parsial.
1.2 Gambar Tekstur (Proses Tekstur-Twist Salah)
POY kemudian diproses dalam mesin penarikan tekstur (mesin DTY) untuk meningkatkan elastisitas dan bulkiness.
Langkah -langkah kunci dalam produksi DTY:
Zona pemanasan awal: POY dipanaskan untuk melunakkan polimer (~ 180-220 ° C).
Zona gambar: Benang diregangkan (rasio draw ~ 1,5-2.0) untuk meningkatkan keuletan.
False-Twist Texturing: Mekanisme memutar (cakram gesekan atau twister sabuk) memperkenalkan keriting, memberikan elastisitasnya.
Pengaturan panas: Struktur keriting distabilkan melalui pendinginan terkontrol.
Perantapan (Opsional): Jets Air menjerat filamen untuk kohesi yang lebih baik.
Parameter Kontrol Kualitas:
Keseragaman denier (mis., 75d, 150d).
Perpanjangan saat istirahat (20-50%).
Kontraksi Crimp (Ukuran Elastisitas).
2. Sifat fisik dan kimia polyester dty
2.1 Sifat Fisik
Polyester Dty menunjukkan beberapa karakteristik fisik utama yang membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi:
Elastisitas & Bulkiness:
Karena crimping, DTY memiliki perpanjangan yang tinggi (20-50%), menjadikannya ideal untuk kain peregangan.
Kepadatan curah lebih rendah dari FDY, memberikan nuansa yang lebih lembut.
Kegigihan & Daya Daya:
Kekuatan tarik berkisar antara 3,5-6,0 g/denier, menyeimbangkan fleksibilitas dan kekuatan.
Resistensi abrasi lebih unggul daripada serat alami seperti kapas.
Sifat termal:
Titik lebur: 250–260 ° C.
Penyusutan termal rendah (<5% pada 180 ° C), membuatnya stabil selama pengaturan panas.
Penyerapan kelembaban:
Secara inheren hidrofobik (~ 0,4% kelembaban kembali).
Versi yang dimodifikasi (Microfiber DTY) meningkatkan sifat kelembaban.
2.2 Sifat Kimia
Polyester Dty secara kimiawi stabil tetapi memiliki sifat reaktivitas spesifik:
Resistensi asam & alkali:
Tahan terhadap asam lemah tetapi terdegradasi dalam alkali yang kuat (mis., NaOH pada suhu tinggi).
UV & Resistance Cahaya:
Stabilitas UV yang baik, tetapi paparan yang berkepanjangan menyebabkan menguning (aditif meningkatkan resistensi).
Dyeability:
Membutuhkan pewarna tersebar pada suhu tinggi (130 ° C) untuk nuansa dalam.
Varian kationik rewel poliester (CDP) memungkinkan warna yang lebih cerah.
3. Klasifikasi dan spesifikasi Polyester DTY
3.1 Klasifikasi dengan kilau
Bright (mengkilap) DTY:
Reflektivitas tinggi, digunakan dalam kain mode dan tekstil dekoratif.
Semi-DULL DTY:
Kejinungan sedang, umum dalam pakaian sehari -hari.
Full-Dull Dty:
Matte finish, lebih disukai untuk tekstil premium dan teknis.
3.2 Klasifikasi dengan kehalusan filamen
Microfiber DTY (≤0.5 denier per filamen):
Ultra-soft, meniru sutra dalam pakaian dalam dan pakaian mewah.
DTY reguler (1-3 denier per filamen):
Standar untuk pakaian olahraga, pelapis, dan kaus kaki.
Kasar Dty (> 3 Denier per filamen):
Digunakan dalam tekstil industri, tali, dan kain tugas berat.
3.3 Klasifikasi dengan bentuk cross-sectional
Bulat Penampang:
Standar, hemat biaya, digunakan di sebagian besar pakaian.
Penampang Triangular:
Meningkatkan Sparkle, digunakan dalam kain dekoratif.
Hollow Cross-section:
Ringan, menyediakan isolasi (digunakan dalam keausan termal).
3.4 Varian Fungsional DTY
Antimikroba Dty:
Dimasukkan dengan ion perak untuk tekstil medis.
DTY-RETARDANT RETARDAN:
Digunakan dalam pakaian pelindung dan interior otomotif.
DTY ELASTOMERIC:
Dicampur dengan spandex untuk pakaian aktif peregangan tinggi.
4. Area aplikasi Polyester DTY
4.1 Industri Pakaian
Pakaian olahraga:
Campuran Dty-wicking kelembaban (mis., Polyester-spandex untuk legging).
Pakaian dalam & pakaian dalam:
Soft Microfiber Dty untuk kenyamanan dan peregangan.
Kawat Jaringan & Kaus Kaki:
Fine-Denier Dty memberikan elastisitas dan daya tahan.
4.2 Tekstil Rumah
Tempat tidur & linen:
Dty tahan kerutan untuk selimut penutup dan sarung bantal.
Tirai & Pelapis:
DTY tahan UV untuk retensi warna yang tahan lama.
4.3 Tekstil Teknis & Industri
Kain Otomotif:
DTY tahan abrasi untuk kursi mobil dan interior.
Tekstil Medis:
DTY antimikroba untuk gaun bedah dan tirai.
Geotextiles:
Dty-ketegasan tinggi untuk kain kontrol erosi.